Kamis, 05 Januari 2017

contoh laporan magang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh seorang pendidik maupun calon pendidik yaitu kurangnya pengetahuan tentang keadaan lingkungan sekolah ataupun kultur dari lingkungan sekolah tempatnya mengajar, yang mengakibatkan sukarnya untuk beradaptasi dengan personil-personil sekolah. Menanggapi hal itu Program Studi PGSD FIP UNM mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti mata kuliah wajib “Magang I”. Pentingnya magang pada sebuah sekolah dasar adalah agar mahasiswa bisa melihat secara langsung keadaan lingkungan sekolah, dan kultur sekolah serta mempraktekkan teori-teori yang didapatkan di bangku perkuliahan. Pelaksanaan magang ini dilaksanakan secara sistematis, dimana kegiatan magang ini terbagi menjadi pengenalan lingkungan sekolah dan struktur sekolah (Magang I), Magang II, Magang III sampai dengan tahap PPL (Magang IV). Oleh karena itu, mahasiswa semester IV melaksanakan magang I yang diadakan di beberapa sekolah dasar yang ada di Kota Makassar. Salah satunya yaitu di SD Negeri Minasa Upa Kota Makassar. B. Ruang Lingkup Aspek-aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan observasi ini, yaitu: 1. Keadaan sekolah. 2. Denah sekolah (Gambar terlampir 1.1) 3. Struktur organisasi sekolah (Gambar terlampir 1.2) 4. Tugas dan fungsi personil sekolah 5. Kultur sekolah. C. Tujuan Observasi Tujuan observasi di SD negeri Minasa Upa untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan mahasiswa guna memasuki dunia sekolah yang sesungguhnya. Adapun tujuan pelaksanaan magang I adalah: 1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap keadaan lingkungan sekolah dan kultur sekolah. 2. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam memahami situasi dan kondisi dalam lingkungan sekolah yang sesungguhnya. D. Visi dan Misi Sekolah Setiap sekolah memiliki harapan atau visi yang akan dicapai demi perkembangan sekolah tersebut. Untuk mencapai sebuah visi dibutuhkan beberapa misi. Sama halnya dengan sekolah lain, SD Negeri Minasa Upa juga memiliki visi dan misi, antara lain: (Gambar terlampir 1.3) 1. Visi SD Negeri Minasa Upa, yaitu: a. Unggul dalam prestasi, cerdas, santun dan peduli lingkungan yang dilandasi iman dan taqwa. 2. Misi SD Negeri Minasa Upa, yaitu: a. Menciptakan suasana keimanan yang optimal. b. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianutnya dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. c. Menciptakan suasana belajar yang optimal. d. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. e. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. f. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingannya yang terkait dengan sekolah. g. Menerapkan budaya bersih hijau dan sehat sekolah. E. Profil Sekolah Dasar Negeri Minasa Upa 1. Identitas Sekolah a. Nama Sekolah : SD Negeri Minas Upa b. Jejang Akreditas : A c. Alamat Sekolah : Btn Minasa Upa Blok L1/1 Kel. Gunung Sari, Kec. Rappocini. d. Nomor Telepon : (0411) 889868 e. Situs : http://sdnegeriminasaupamakassar.blogspot.co.id/ f. Kepemilikan Bangunan : Negara g. Status Sekolah : Negeri h. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi dan Siang Hari i. Jumlah Ruangan : 21 ruangan j. Jumlah siswa : 500 orang k. Jumlah guru : 28 orang 2. Data Guru/Pegawai SD Negeri Minasa Upa No Nama Guru L/P Tugas/ Jabatan 1 Drs. Agus Darwis L Kepala Sekolah 2 Dr. Syarifuddin M.pd L Ketua Komite Sekolah 3 Hafzah Undin S.pd L Bendahara 4 Aisah A.Ma P Guru kelas IA dan IC 5 Sarifah Khatijah S.Pd P Guru kelas IB dan II B 6 Hikmat Usman P Guru Asisten 7 Masdina S.Pd P Guru kelas IIA dan IIC 8 Ramlah Mustara S.Pd L Guru kelas IIIA 9 Eka Sulistiana S.Pd P Guru kelas IIIB 10 Hj.Rusnah S.Pd P Guru kelas IIIC 11 Salmah S.Pd P Guru kelas IVA 12 Yustina S.Pd P Guru kelas IVB 13 St.Marwah Hasbi S.Pd P Guru kelas IVC 14 Eko Sulistiorini S.Pd L Guru kelas VA 15 Suriati S.Pd P Guru kelas VB 16 Mintarsia S.Pd P Guru kelas VC 17 Hj. Nahidha Mallapiang S.Pd P Guru kelas VIA 18 Hafzah Undin S.Pd L Guru kelas VIB 19 Sumirna S.Pd P Guru kelas VIC 20 Rahmat Bahtiar S.Pd L Guru penjas kelas I, II dan III 21 Agustan bertugas L Guru penjas kelas IV, V dan VI 22 St.Nur’eni Ba P Guru Agama kelas I dan II 23 Mulianti P Guru asisten 24 Sadaniah S.Pd.i P Guru Agama kelas III dan IV 25 Naisya Daming P Guru Agama kelas V dan VI 26 Kasmin P Bujang Sekolah 27 Satar L Satpam 28 Roswati P Pustakawati (Gambar terlampir 1.4)  BAB II PEMBAHASAN A. Keadaan SD Negeri Minasa Upa Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung berjalannya proses belajar mengajar yang optimal. Adapun sarana dan prasarana yang dimaksud diantaranya: 1. Letak Geografis SD Negeri Minasa Upa Di lihat dari lokasinya, SD Negeri Minasa Upa berada di lingkungan perumahan, yaitu Btn Minasa Upa Blok L1/1 sehingga memungkinkan untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Letaknya yang juga berada tepat di depan jalan poros menjadikan sekolah ini mudah dijangkau kendaraan, baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Meskipun letaknya berada tepat di depan jalan poros tetapi, hal itu tidak menjadi kendala untuk proses belajar mengajar karena jalanan tersebut bebas dari macet. Jadi, bisa dikatakan bahwa letak SD Negeri Minasa Upa sangat strategis karena mendukung untuk sarana dan prasarana transportasi yang disamping tidak mengganggu proses belajar mengajar di dalam lingkungan sekolah. (Gambar terlampir 2.1) 2. Bangunan dan Kondisi Bangunan SD Negeri Minasa Upa memiliki area yang tidak begitu luas, namun berkat penataan ruangan yang cukup rapi, sehingga dapat menampug kurang lebih 500 orang siswa dan 28 orang guru. SD Negeri Minasa Upa memiliki satu perpustakaan yang cukup luas, buku-buku tersusun dengan rapih, dan ventilasi serta penerangannya sudah cukup memadai, hanya saja perpustakaan ini tidak dihiasi dengan gambar-gambar maupun tulisan yang mampu untuk mengundang minat baca anak sehingga para siswa hanya akan datang keperpustakaan saat diminta oleh guru kelas untuk mencari materi bahan ajar. Perpustakaan di SD Negeri Minasa Upa juga tidak memiliki seorang guru baik sebagai koordinator atau kepala perpustakaan maupun penjaga perpustakaan. SD Negeri Minasa Upa belum memiliki laboratorium sebagai penunjang keberhasilan proses belajar mengajar seperti praktek ataupun percobaan-percobaan lainnya. SD Negeri Minasa Upa memiliki satu unit kesehatan sekolah yang kondisi ruangannya cukup terawat dan juga memiliki perlengkapan P3K yang cukup memadai untuk mengobati siswa yang terluka. Di samping ruang UKS terdapat sebuah kantin yang juga merangkap sebagai ruang guru. Kantin SDN Minasa Upa memiliki motto “Budayakan Hidup Sehat” sehingga kebersihan ruangan maupun kebersihan makanan yang dijajakan sangat terjaga. Selain memiliki perpustakaan, UKS, dan kantin, SD Negeri Minasa Upa juga memiliki satu musholla yang rutin digunakan utamanya untuk shalat dzuhur berjamaah. Kebersihan mushola sudah cukup baik hanya saja perlengkapan seperti tikar sajadah masih sangat minim sehingga mengharuskan para siswa untuk membawa sajadah masing-masing. SDN Minasa Upa dilengkapi dengan tiga buah WC. Masing-masing satu wc yang memiliki enam ruang kecil khusus untuk siswa laki-laki, satu wc yang memiliki dua ruang kecil khusus untuk perempuan dan satu wc yang terletak di sebelah mushola juga digunakan sebagai tempat wudhu. Kebersihan masing-masing wc sudah cukup baik, setiap wc juga dilengkapi dengan keran air yang semuanya berfungsi dengan baik. SD Negeri Minasa Upa memiliki 12 ruang kelas, siswa sebanyak kurang lebih 500 orang dan memiliki kelas paralel yaitu 18 kelas. Karena ruangan kelas tidak sesuai dengan jumlah kelas maka proses belajar mengajar dilakukan secara bergantian, yaitu sebagian kelas masuk pagi dan sebagian lagi masuk siang. Selain itu, tiap kelas juga bergantian jam masuk, misalnya kelas A minggu pertama masuk pagi, maka pada minggu kedua yang masuk pagi adalah kelas B. Meskipun ruangan kelas digunakan secara bergantian namun proses belajar mengajar tetap efektif. Setiap kelas dilengkapi dengan satu rak sepatu yang diletakkan di depan masing-masing kelas. Di depan setiap kelas juga dilengkapi dengan keran air dan wastafel yang semuanya berfungsi dengan baik, dinding kelas dihiasi dengan gambar dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan mata pelajaran serta tata tertib kelas dan sekolah. Setiap kelas juga terdapat jadwal belajar, jadwal piket siswa, struktur kelas. Untuk penerangan, masing-masing kelas dilengkapi dengan jendela dan ventilasi agar siswa dapat belajar dengan nyaman. Jumlah siswa dalam satu kelas juga disesuikan dengan kapasitas ruang kelas yang rata-rata mampu menampung 30-35 siswa. Di dalam kelas telah disediakan meja, dan kursi yang sesuai dengan jumlah siswa sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar. SD Negeri Minasa Upa memiliki satu ruang guru yang dialih fungsikan menjadi ruang kelas sehingga semua guru akan berkumpul di kantin sambil melayani siswa yang berbelanja. Meskipun tidak terdapat ruang guru setiap guru tetap disiplin dalam menjalankan tugasnya. (Gambar terlampir 2.2). 3. Fasilitas Sekolah Disamping memiliki bagunan yang cukup terawat dan penataan ruang yang cukup baik, SD Negeri Minasa Upa juga memiliki fasilitas-fasilitas untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar seperti tersedianya alat-alat peraga untuk mata pelajaran IPS, Matematika, Penjaskes dan mata pelajaran lainnya. Hanya saja ruangan tempat menyimpan alat peraga tersebut tidak terlalu terawat, dan penataan alat peraga juga tidak tersusun rapi bahkan hanya dibiarkan berserakan saja, sehingga ada beberapa alat peraga yang kondisinya sudah tidak baik lagi. SD Negeri Minasa Upa juga memiliki fasilitas olah raga seperti lapangan dan alat-alat olah raga seperti bola sepak, dan bola voli. Lapangan yang ukurannya cukup luas tersebut terletak di tengah-tengah sekolah sehingga mudah dijangkau oleh para siswa. Lapangan tersebut di lengkapi dengan tiang untuk permainan sepak takraw dan bola voli. Juga terdapat garis lapangan untuk permaian bola sepak. Lapangan tersebut selain menjadi fasilitas untuk mata pelajaran penjaskes juga menjadi tempat bermain para siswa saat jam istirahat. Selain alat peraga, SD Negeri Minasa Upa juga memiliki dua buah LCD proyektor yang digunakan untuk menunjang kelancaran KBM. Hanya saja LCD ini hanya digunakan unutk kelas tinggi saja utamanya untuk kelas V dan VI. Untuk kelas rendah, masih digunakan metode mengajar pada umumnya yaitu ceramah maupun tipe kooperative learning. Sedangkan untuk pembelajaran di luar kelas disediakan taman-taman kecil di sekitar ruang kelas. Taman-taman tersebut ditanami dengan berbagai tanaman yang kemudian diberikan tanda di batangnya seperti nama pohon atau tanaman dalam bahasa Indonesia dan juga nama latinnya. Sehingga memungkinkan siswa untuk tetap belahar meskipun saat jam istirahat berlangsung. (Gambar terlampir 2.3) B. Tugas dan Fungsi Personil SD Negeri Minasa Upa Setiap personil sekolah memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, seperti: (Gambar terlampir 2.4) 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah bertugas dan berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor, pemimpin/leader, inovator, dan juga sebagai motivator. 2. Guru Seorang guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien. Adapun tanggung jawab seorang guru antara lain, membuat perangkat program pengajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dll. 3. Wali Kelas Sebagai seorang guru mata pelajaran juga sebagai guru wali kelas yang bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan seperti pengeloloaan kelas, menyelenggarakan administrasi kelas, pengisian buku laporan penilaian hasil belajar, dll.   4. Layanan Teknis di Bidang Keamanan (Penjaga Sekolah/ Satpam) Seorang satpam bertugas mengisi buku catatan kejadian, mengantar/memberi petunjuk tamu sekolah, menjaga ketenangan dan keamanan sekolah siang dan malam. 5. Pustakawan Sekolah Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan seperti perencanaan pengadaan buku-buku, pengurusan layanan sekolah, dll. C. Kultur SD Negeri Minasa Upa 1. Tata Tertib Sekolah Usaha untuk menjaga tata tertib siswa maupun semua personil sekolah ditunujukkan dengan banyaknya tulisan-tulisan yang dipajang di dinding kelas maupun di ruang guru. Tulisan-tulisan tersebut bertujuan untuk mengingatkan bahwa setiap personil sekolah harus saling menghormati satu sama lainnya, atau pun untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tidak hanya berupa tulisan, tata tertib tersebut juga dibuat dengan sedemikian rupa seperti gambar-gambar ilustrasi untuk menarik minat baca dan perhatian siswa untuk selalu mengingatnya. (Gambar terlampir 2.5) 2. Kepala Sekolah Sekolah yang bagus pastinya dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang mampu untuk memberikan contoh yang baik kepada personil-personil sekolah lainnya. Sama halnya dengan Kepala SD Negeri Minasa Upa meskipun baru menjabat sebagai kepala sekolah, beliau sudah mampu untuk menunjukkan etos kerja yang baik, seperti datang tepat waktu, dan menjadi motivator bagi para guru. Karena masa jabatan yang baru, sehingga kepala SD Negeri Minasa Upa masih harus menyelesaikan dokumen-dokumen, maupun rapat-rapat seputar pengangkatannya, sehingga beberapa tugas yang harusnya dilakukan seorang kepala sekolah menjadi tidak efektif seperti kurangnya waktu untuk memantau kegiatan belajar mengajar secara langsung. Kepala sekolah yang harusnya dapat memberikan penghargaan kepada personil sekolah misalnya untuk sekedar memuji prestasi siswa maupun sebaliknya memberikan sanksi atau hukuman kepada personil sekolah yang melanggar aturan juga tidak dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Guru/Tenaga Pengajar Guru atau tenaga pengajar yang ada di SD Negeri Minasa Upa masih harus menyesuaikan diri dengan kepala sekolah baru. Meskipun demikian para guru sudah cukup baik dalam menyelesaikan tugasnya. Dapat dilihat dari semangat mengajar yang ditunjukkan oleh para guru SD Negeri Minasa Upa. Sikap disiplin yang ditunjukkan oleh guru seperti datang tepat waktu bisa menjadi contoh teladan bagi siswa. Para guru juga cukup memperhatikan perilaku siswa seperti jika ada yang terlambat maka akan diberikan hukuman seperti masuk kelas paling akhir atau sebelum duduk mereka di berikan tugas untuk menghafal perkalian. Sedangkan jika ada yang tidak mengerjakan PR, siswa tersebut akan dihukum dengan mengerjakan tugas tersebut diluar kelas. Hal yang dilakukan oleh guru tersebut cukup efektif untuk memberikan efek jera kepada siswa yang melanggar. Pada saat terjadi perkelahian, guru dengan cekatan mengambil tindakan untuk melerai siswa yang bersangkutan dan memberikan nasehat-nasehat ringan. Bagi siswa yang sudah sering berkelahi, maka guru tidak akan segan untuk memanggil orang tua siswa yang bersangkutan. (Gambar terlampir 2.6) 4. Siswa Siswa di SD Negeri Minasa Upa cukup menjunjung tinggi nilai-nilai agama, karena pada saat waktu dzuhur para siswa akan bersama-sama mengambil air wudhu dan menunaikan shalat dzuhur secara berjamaah. Siswa di SD Negeri Minasa Upa juga memiliki kebiasaan yang patut dicontoh dan harus dipertahankan, yaitu saat masuk ruang kelas mereka akan mengucapkan salam, dan begitupula pada saat seseoang mengucapkan salam mereka akan menjawabnya. Sikap sopan dan santun siswa SD Negeri Minasa Upa sudah cukup baik, karena sebagian besar siswa sudah menggunakan bahasa yang sopan dan saat ada tamu mereka cukup ramah untuk menyapa. Meskipun ada sebagian kecil siswa yang masih sering menggunakan bahasa yang kurang sopan saat berbicara dengan teman. Hal lain yang dapat ditiru dari siswa SD Negeri Minasa Upa yaitu dalam hal kebersihan, sebagaian besar siswa sudah mematuhi peraturan dengan membuang sampah di tempatnya, meskipun masih ada sebagian kecil yang dengan sengaja membuang sampah sembarangan namun untuk keseluruhan sudah cukup baik. Dalam kegiatan sehari-hari siswa datang ke sekolah dengan mengenakan pakaian seragam rapih, lengkap dengan atributnya hanya saja karena adanya peraturan untuk membuka sepatu saat masuk ruang kelas, akibatnya jika jam istirahat kebanyakan siswa akan berlalu lalang tanpa mengenakan sepatu. Namun hal tersebut tidak mendapat teguran atau sanksi yang berarti karena guru hanya menganggap hal tersebut sebagai masalah biasa. Namun jika hal tersebut terus dilakukan secara berulang bisa saja menjadi kebiasaan yang tidak baik. Karena dikhawatirkan dari kegiatan tersebut bisa saja saat berlarian atau bahkan pada saat berjalan mereka tersandung tentu akan menyebabkan luka pada kakinya. (Gambar terlampir 2.7)   BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada seorang calon pendidik untuk mengenal keadaan lingkungan sekolah dan kultur sekolah adalah dengan dilakukannya kegiatan magang di SD Negeri Minasa Upa. Kegiatan magang ini dilakukan dengan mengunjungi SD Negeri Minasa Upa dan melakukan observasi (pengamatan) selama kurang lebih dua bulan lamanya. B. Saran Dari pihak mahasiswa sebagai peserta magang agar bisa lebih baik dalam pembagian waktu magang dengan jadwal kuliah agar keduanya bisa terlaksana dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar